Jumat, 11 Januari
2013-Penggak Men Mersi
Lampion
warna-warni akan membantu mata kalian untuk memancarkan pantulan cahaya ketika
anda datang ke tempat ini, Penggak Men Mersi. Lampion warna-warni ini sudah
dihidupkan kurang lebih sejak pukul setengah enam senja itu. Bangunan yang khas
dengan etnik Bali jaman ninik anda sedang dikejar-kejar dengan pekak anda. Atau
mungkin jaman ninik anda masih “ngulek” daun orang-aring untuk dijadikan
penghitam rambut, jaman dahulu. Ketika kalian datang rasanya di sini seperti
rumah yang sedang lengkap akan saudara-saudara kalian baik dari kalangan atas
maupun bawah. Begitupun saya.
Mereka
ramah sekali. Dari tempat saja rasanya memang sudah memanggil untuk masuk dan
berkata “aku nyaman”. Ternyata memang! Anda tau apa yang terjadi di dalam
Penggak Men Mersi pada Jumat malam itu? Di sana ada sebuah ramah tamah yang
sangat berkonsep. Awalnya saya kira saya akan merasa asing di tempat ini.
Berbekal kamera Nikon dan satu goodie Bag penuh berisi 8 bungkusan kalem,
dengan PD-nya saya masuk setelah lama memperhatikan bidang demi bidang tempat
ini dari luar. Termasuk lampion, baliho sederhana tapi bersahaja, orang-orang
yang sibuk dan tulisan sanguine
“Koruptor Dilarang Masuk”. Lalu aku berpikir sejenak “syukur aku bukan
koruptor. Saatnya masuk!”
Di
dalam masih sepi, bahkan aku sempat meninggalkan tempat ini selama satu jam
untuk mengantarkan teman membeli sesuatu untuk tuan rumah. Tidak lama setelah
kami kembali ternyada ada beberapa orang yang datang dan mereka adalah
orang-orang dewasa yang mengajak pasangannya: Kak Yudha dan Kekasihnya, KakGung WS dan Ranselnya, kak Kris dan Kacamata hitamnya, kak Man Angga dan celana
belel-pendeknya, kak Sanjay dengan kacamata minusnya dan masih banyak lagi yang
membawa pasangannya kemari. Sama seperti aku dan si Nikon. Wajah-wajah tak
asing mulai menyapaku, mempersilahkan duduk, dan mengajak berbincang, entah apa
yang dicelotehkan, yang jelas ini adalah acara yang sangat mulia karena
berhasil mengumpulkan kami saat itu sehingga ada banyak momen yang bisa aku
abadikan di Nikon di bawah penerangan lampu-lampu redup yang membuat suasana
semakin terkesan hangat. Dan satu hal yang perlu diingat, kami yang ada di
dalam sini adalah-Bukan Koruptor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bagaimana?