Yang Punya

Foto saya
Denpasar, Bali, Indonesia
terbang naik elang, diserempet naga. selamat datang, selamat membaca :)

Rabu, 11 Mei 2011

Bertahan di Tengah ombak Globalisasi

Dijaman globalisasi ini, sangat banyak usaha-usaha atau pengaplikasian untuk mempertahankan budaya tanpa meninggalkan atau melawan arus globalisasi.

Budaya atau kesenian di Bali, sangat erat hubungannya dengan upacara adapt/keagamaan. Biasanya, remaja jaman sekarang sedikit yang memperhatikan dan menggemari, bahkan tidak banyak yang bisa dan mengerti cara membuat gebogan.

Gebogan adalah banten atau sesaji yang biasa dihaturkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Sesaji ini biasanya berisi buah-buahan.

Bukan hanya itu, remaja saat ini banyak yang kurang mengerti cara membuat beberapa sarana persembahyangan seperti penjor, lamak, kwangen, pejati, dll.

Kurangnya perhatian remaja ini disebabkan karena beberapa faktor, yaitu kurangnya inisiatif lingkungansekitar bahwa budaya bali sangat berkaitan dengan upacara adapt, maka karena itu, SMAN 3 Denpasar mengadakan beberapa lomba-lomba di saat piodalan.

Ternyata tidak sedikit siswa yang antusias dengan perlombaan ini. Hasil-hasilnya pun cukup memuaskan dan sesuai denga kriteria. Lomba tersebut adealah lomba membuat lamak, gebogan, pejati, kwangen, canang sari, bahkan penjor.

Diharapkan agar para siswa dan siswi tidak hanya antusias di saat lomba saja, tetapi juga bisa mengembangkannya di kehidupan sehari-hari.

Lomba ini adalah salah satu cara untuk menunjukkan kreatifitas siswa dan mempertahankan budaya bali di tengah ombang-ambingnya globalisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bagaimana?